Monday, September 23, 2013

Disana kami akan kembali



Tanjung Binga, Desa yang terletak di barat laut Kabupaten Belitung mempunyai bagian tersendiri dari hidup. Dua bulan mengarungi hidup jauh dari rumah bukanlah hal yang mudah dilakukan. Anggapan akan keangkuhan masyarakat pesisir pantaipun kembali menyeruak ke dalam pikiran selama perjalanan.
KKN ini bukan sekedar KKN biasa, setiap desa pasti mempunyai kesan tersendiri kedalamnya. Begitu pula dengan Tanjung Binga, anggapan bagaimana keangkuhan masyarakat pesisir sirna begitu saja saat acara penyambutan dari pihak desa. Tetap hangat meskipun sederhana di balai desa. Terkadang penyambutan seperti ini menimbulkan beban dikemudian hari, dengan kondisi yang seperti ini apakah mereka mengharapkan sesuatu yang lebih rasa takut akan tidak bisanya memenuhi ekspektasi warga.
Hari demi hari dilalui, dimulai dengan acara sosialisasi kepada warga mengenai apa yang kami lakukan hingga perpisahan pentas seni yang digelar sebagai tanda berakhirnya tim kkn kami. Rasa cinta akan desa beserta sayang terhadap para warga yang sangat banyak membantu kelancaran KKN menimbulkan keengganan kembali menuntut ilmu di Yogyakarta.
Kami, selain menngerjakan program, doajarkan bagaimana pentingnya menerima pemberian dari orang lain tak hanya memberi kepada orang lain. Bukan hanya sekedar bedulang, tapi diajarkan pula bagaimana rasanya berbagi walaupun yang terbagi hanya sedikit.
Ada yang saya ingat dari pesan orang desa Tanjung Binga
“Sebarkanlah yang apa yang baik dari desa kalian, jika ada hal yang tidak mengenakkan cukup kalian saja yang tahu. Kalian telah menjadi bagian dari desa” Suherman, 2013
Terima kasih atas segala pesan kesan dari desa. Kesederhanaan itu yang menyempurnakan disana kami akan kembali suatu saat nanti.