Thursday, December 29, 2011

kasihan ya Indonesia. #part1

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kondisi bentang alam yang sangat indah, luas, dengan bangsanya yang ramah. tapi ada satu tanda tanya yang sangat besar. mengapa indonesia yang sebegini kaya-nya ga bisa menjadi negara maju atau gak jadi negara BRIC deh. dan lagi2 yang baru indonesia yang tergabung sama dalam ACFTA mau ngadain perdagangan bebas. tapi mampu kah? berikut gue berusaha untung ruginya adanya perdagangan bebas.

sebenarnya perdagangan bebas itu bagus ga sih? nih yang namanya perdagangan bebas secara umum itu masuknya barang/ jasa yang masuk ke suatu negara dari negara lain (bisa bilateral, regional, ataupun multilateral dan negara yang bersama sama meneken kontrak perjanjian ) tanpa adanya pembatasan dan segala ketek beleknya hingga masuknya negara tersebut.

*semoga ngerti yang gue jelasin**takut bahasa gue berlibet2*

oke dari penjelasan secara singkat dan absurd tentang perdagangan bebas. sebenarnya enak lho kalo negara dan segala isinya udah siap buat melakukan perdagangan bebas itu. nah indonesia gimana??

nah di indonesia ini sebenernya kalo mau di ajak perdagangan bebas, itu kuat. dengan catatan pemerintah bisa mengalihkan anggaran APBN yang enggak penting buat subsidi. yeah dan subsidi sebenernya terlalu banyak. contoh aja subsidi BBM.

subsidi BBM itu emang bener sih tapi sasarannya aja yang kurang tepat. yah anda tau gimana sifat dan kelakuan manusia indonesia itu. maunya yang murah, malah kalo bisa gratissan.


lalu? nah yang kalo seandainya subsidi bbm itu bisa dikurangi sebanyak mungkin. alihan dana itu bisa untuk pengusaha2 pengrajin kecil yang padat karya, dari padat karya inilah jumlah pengangguran di indonesia bisa berkurang cukup signifikan, ples kalo udah terjadi perdagangan bebas sektor ini bisa kuat ngadepin pasar yang serba liberal, barang apa aja bisa masyuuuk.

tapi kenyataanya? yaaa lo pada tau gimana rumit dan susahnya birokrasi di indonesia. bahkan dari swasta yang terkenal professionalnya enggak terlalu bagus juga.
nah ini yang sebenernya bikin agak ragu gue sebagai anak bangsa indonesia jika indonesia  mau ikut perdagangan bebas tapi indonesianya sendiri belum siap. kalo kata marcell sama armada itu "mauu dibawa kemaanaaa negeri kitaa".

itu penjelasan singkat gue dengan ilmu ekonomi yang masih sangat dangkal. maaf yaa kalo ada yang salah/masukan monggo dikomment. nanti ada part2nya segera menyusul meeen hahaha

Wednesday, December 28, 2011

PANGSA 2011 (covernya)


repost: jika sesama ekonom menikah

wah. gue repost lho! tapi ini artikel menarik buat gue baca. dan terkadang sampe gue ketawa ketiwi sendiri..

eits, jangan salah sangka. bukan berarti ada dambaan hati yang lagi kuliah di ekonomi. santaai bukan ada maksud itu. tapi ya lucu aja kalo bener bener terjadi seperti ini. hadeeeh

*efek sering digosipin oleh tetangga sebelah* *berasa ganteng* *ke-PD-an*


nah ini artikelnya. selamat menikmati :D

" Oleh: Aulia Rachman Alfahmy


Oke, karena berkali-kali saya melihat teman saya yang satu kuliah di jurusan Ilmu Ekonomi menikah dengan sesama jenisnya (maksudnya sesama jurusan Ilmu Ekonomi, hehehe), saya jadi tertarik membuat sebuah tulisan non-ilmiah (emangnya selama ini Ilmiah ya?) yang bertajuk “Jika Sesama Ekonom Menikah”.

Awal Mula Bertemu
Saya pesimis jika sesama ekonom kali pertama bertemu pasangan yang telah dinikahinya adalah cinta pertamanya. Maksudnya, seperti halnya teori prilaku konsumen, seorang ekonom biasanya memulai dengan kegiatan memilah dan memilih “kombinasi-kombinasi” terbaik. Kombinasi-kombinasi terbaik mana yang terbaik atau bahasa teknisnya “memberikan utilitas yang optimal”. Tentu saja dengan melihat kondisi internal yang dimiliki dalam diri ekonom tersebut.
Mana yang dipilih, si A cantik dengan nilai 90, tapi pintarnya Cuma 65. Di sisi lain si B, cantiknya 70 tapi pintarnya 90. Nah, ekonom tentunya milih-milih nih, mana yang paling ‘click’ di hatinya. Jadi jangan percaya sama ekonom gombal yang bilang “You’re the first and the only one”. Gombal! (kecuali saya, bolehlah kalian percaya :P). Otak rasional ekonom selalu lebih menonjol.
Masalahnya adalah bagaimana kasusnya jika sesama ekonom saling menikah? Mungkin anekdot yang paling dekat dengan kasus ini adalah anekdot yang ada dalam kuliah Game Theory, di mana di teori tersebut disebutkan bahwa “si A berasumsi bahwa si B berasumsi si A berasumsi si B itu bersikap rasional”. Jadi, mereka sesama ekonom ketika akhirnya memilih pasangan ekonomnya, sudah benar-benar sadar bahwa mereka telah melalui proses “teori-teori ekonomi yang kompleks”.

Resepsi Menikah
Idealnya, ketika memutuskan menikah dan melakukan resepsi, sesama ekonom akan mengkonstrusikan bahwa acara resepsi perenikahan adalah bagian dari investasi jangka panjang keluarganya. Biasanya akan dihitung-hitung berapa nih biaya yang keluar dan pendapatan yang masuk dari acara resepsi pernikahan baik berupa uang tunai atau barang. Mereka akan menghitung, jika biaya resepsi Rp50 juta, maka at least pemasukan dari acara baik berupa amplop (uang) atau hadiah barang nilai sama dengan lebih dari Rp50juta. Hehehehehe…
Tapi jika sesama ekonom yang menikah sudah memiliki budget yang besar, maka mereka akan kembali memfokuskan pada “optimalisasi utilitas” terutama dari sisi yang tidak terlihat (intangible). Seperti kepuasan batin, membahagiakan orang tua, dan membahagiakan segenap keluarga dan teman-temannya dalam semua momentum yang tidak terlupakan: pernikahan (terus gue kapan dong nikah! :P).


Memulai Rumah Tangga
Biasanya hal paling krusial yang mereka akan bahas adalah apakah mereka berdua sama-sama masuk ke dalam pasar tenaga kerja, ataukah mereka melakukan pembagian tugas, sang Ayah bekerja dan sang Ibu di rumah sebagai Ibu rumah tangga, atau mungkin sebaliknya.
Sebagai seorang ekonom, idealnya mereka tidak akan merasa “hina” jika dikatakan bekerja di rumah. Ini yang mungkin dikenal dengan underground economic. Menyapu, mengepel, membersihkan rumah, memasak dan menyediakan makanan di rumah juga memiliki nilai ekonomi. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang tidak tercatat di dalam GDP, begitu kata dosen-dosen di ruang kuliah. Jadi pasti ada kos yang keluar dalam setiap kegiatan di rumah. Mungkin proxy-nya adalah dengan melihat besarnya upah pembantu rumah tangga (PRT). Jika biaya kegiatan di rumah Rp1juta sedangkan bekerja di pasar tenaga kerja bisa mendapatkan Rp5jt, jadi surplusnya adalah Rp4jt.
Masalahnya sekarang apakah nilai Rp4jt ini adalah lebih memuaskan ketimbang nilai kepuasan jika salah satu istri atau suaminya ada di rumah. Menjaga rumah, menyambut ketika pulang, melayani kepuasan lahir dan batin di waktu malam (jangan mikir jorok ya! :P) bisa jadi lebih bernilai dari Rp4jt. Nah, di sinilah seninya, jika sesama ekonom yang menikah, mereka akan benar-benar menghitung mana tingkat kepuasan yang paling optimal buat mereka berdua. Keputusan akan berkembang sampai mereka memiliki anak. Apakah anak mereka dirawat oleh Ibu atau Ayah? Atau mereka mempercayakan pada baby sister? Atau di rawat oleh kakek-nenek mereka? Sesama ekonom akan tetap menghitung-hitung mana yang paling optimal bagi kehidupan mereka.

Pembicaraan dalam Rumah Tangga
Mungkin saja terjadi dalam satu rumah tangga sesama ekonom mereka memiliki “kepercayaan” atas mahzab yang berbeda-beda. Misalnya yang satu klasik, yang satunya lagi Keynesian atau bahkan marxis. Hehehehe. Ini akan berpengaruh pada filosofi-filosofi pengambilan kebijakan rumah tangga. Misalkan, apakah pilihan anak harus diarahkan? Ataukah membebaskan anak memilih jalan hidupnya? Seorang Keynesian yang percaya pentingnya intervensi pemerintah, mungkin lebih suka jika anaknya di arahkan. Yang gawat jika pasangannya adalah seorang neo-klasik sejati, yang percaya bahwa peran pemerintah itu terbatas bagi sebuah negara, apalagi perekonomiannya. Maka, alih-alih membicarakan masa depan anaknya, mungkin mereka akan berdebat teoretis, empiris dan filosofis mana mahzab yang paling mendekati kebenaran dan kasus keluarganya. Terus si anak akan bengong jadi obat nyamuk dong?
Ini juga berpengaruh pada gaya mereka dalam mengatur keuangan rumah tangga. Seberapa besar defisit rumah tangga? Seorang Keynesian atau fiskalis mungkin lebih mencintai defisit anggaran yang tinggi agar perekonomian rumah tangga bisa berjalan dengan kencang. Seorang mahzab klasik atau monetaris lebih suka defisit anggaran yang rendah atau kalau bisa tidak ada sama sekali. Mereka lebih suka saving yang dipercaya sebagai faktor kunci pertumbuhan perekonomian rumah tangga dalam jangka panjang. Bisa dibayangkan di malam hari sebelum tidur, mereka akan berdiskusi masalah rumah tangga layaknya membicarakan perekonomian sebuah negara. “Mah kita harus banyak nabung..karena menurut teori pertumbuhan jangka panjang dari Sollow.. bla bla bla”. Kata si Pria. “Nggak Pah, menurut Keynes dalam kondisi perekonomian seperti ini kita harus memperbanyak konsumsi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi…”. Capek deh.. terus kapan dong senang-senanganya :P

Jika Mereka Akhirnya Menjadi Pejabat Ekonomi
Ini yang paling gawat. Bayangkan jika si Ayah adalah Gubernur BI dan si Ibu adalah Menteri Keuangan. Si Ayah di kantor berpikir keras bagaimana caranya agar harga stabil, kurs stabil dan inflasi stabil dengan kebijakan-kebijakan yang kontraksi, seperti menjaga jumlah uang beredar dan lain sebagainya. Si Ibu di kantor sedang merancang bagaimana anggaran dialirkan sempurna sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat dan secara keseluruhan meningkatkan pertumbuhan sebuah negara. Pokoknya segala kebijakan yang ekspansif.
Nah, sang ayah ingin kebijakan kontraktif, sedangkan si Ibu menginginkan kebijakan ekspansif. Maka pertengkaran di rumah adalah pertengkaran negara. Pertengkaran antara bank sentral dan pemerintah juga harus terjadi di atas ranjang. Mungkinkah itu akan terjadi?

Nothing Personal, It’s Just a Good Business  
Setiap rumah tangga, pasti akan mengalami prahara. Baik bersumber dari masalah ekonomi rumah tangga maupun pertengkaran kecil yang tidak penting. Dari sekian banyak penjelasan di atas yang seolah-olah “menyudutkan” pasangan sesama ekonom, mungkin bright side-nya adalah kebanyakan pertengkaran mereka mungkin saja pertengkaran “profesional”. Nothing Personal, It’s Just a Good Business. Hehehehe.
Setelah mereka bertengkar, mereka akan lebih cepat saling sayang-menyayangi kembali. Jadi kemungkinan pertengkaran sesama ekonom akan lebih cepat mereda karena mereka terbiasa berbeda pendapat sejak mereka sama-sama masih kuliah. Jadi, kemungkinan lagi, hubungan sesama ekonom akan lebih langgeng dan memiliki nilai kepuasan pernikahan yang lebih bertahan lama. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, “mereka sesama ekonom ketika akhirnya memilih pasangan ekonomnya, sudah benar-benar sadar bahwa mereka telah melalui proses ‘teori-teori ekonomi yang kompleks’, maka mereka akan sangat yakin dengan pilihan hidup mereka adalah pilihan hidup yang baik dan paling optimal dalam hidup mereka.
Nah, sudah tahu kan kalau menikah dengan ekonom itu banyak untungnya? Wkwkwkkwkw"
yang empunya ekonom gila

yah lagi pulakan mainstream jodohnya anak ekonomi itu anak kedokteran. tapi ingat ingat itu hanya mainstream dan selera orang pun beda beda :D 

Monday, December 26, 2011

better than bali






loc: drini and sepanjang beach, gunung kidul, yogyakarta :D

Monday, December 19, 2011

#2

"itu kan dulu, lha sekarang gimana? jangan menyamakan yang dahulu dengan sekarang. tapi jadikan bahan pembelajaran dimasa yang akan datang."


"kalo lagi presentasi jangan soto(y) ya! nanti mirip sama  *sensor*"

"hongkaa hooonngggkaaaa"

Tuesday, December 13, 2011

ini parah!!

ini benar benar homesick yang akut! parah sumpah

Saturday, December 10, 2011

#1

"Your Best Future Husband, Open Recruitment, Now!" 


"Bayi Sehat Idaman Wanita Muda :)"

2PM - I'm Your Man




I’m your man I’m your man I’m your man
Baby I’m your man… I’m your man…
Please believe me Please be with me
ima anata o mamoru tame sou anata dake o mamoru tameni
sou kimi o tsutsumikomeru kono kanjou so real
subete sasageruyo
sono kokoro no itami ni yorisotte itainosa
You ain’t gotta hurt koreijou Let me love you uh imasugu
dakara koko ni iru
Baby I’m your man itoshiiyo kono mune harisakesousa
sono mi o makaseteyo negai o komete For you
jittoshite irarenainosa mune wa atsuku takanarunosa
ima…sugu…aitai… yuu・gen・jik・kou Move on
subete wa kimi no tameni
You know that you can lean on me
itsumo kimi no sobani
You always be my baby
dekinai koto wa naisa
I’ll do anything for ya
What your wish girl nandemo
I’m your man Letz go!
Baby I’m your man makenaiyo akenai yoru wa naikara
anata dake o mitsume mirai o terasuyo True heart
Baby I’m your man I’m your man
Please believe me Please be with me
ima wa kanashikute yarikirenai toshitemo
boku ga soba ni ite sasaeruyo anata o shinjiteru
Baby I’m your man itoshiiyo kono mune harisakesousa
sono mi o makaseteyo negai o komete For you
Baby I’m your man daijoubu omoi ni owari wa nai kara
sekaijuu de hitori no anata o mamoruyo True love
Baby I’m your man… I’m your man… Please believe me Please be with me
//
TRANSLATION:
I’m your man I’m your man I’m your man
Baby I’m your man… I’m your man…
Please believe me Please be with me
Right now in order to protect you,That’s right, in order to watch over you
That’s right, embracing you. This feeling is so real
I’m giving my all
I want to nestle together With the pain in that heart
You ain’t gotta hurt no more Let me lover you uh right now
So here I am
Baby I’m your man Love you so much my heart’s about to burst
Entrust yourself to me I’ll fullfil all the wishes for you
I cannot stay still. My hot heart is thumping in my chest
Right now, this instance, I want to see you
I’ll do this right now, Move on
Everything for you
You know that you can lean on me
Forever by your side
You always be my baby
There’s nothing I can’t do
I’ll do anything for ya
What your wish my girl, whatever it might be
I’m your man Letz go!
Baby I’m your man,I’m not backing away
There’s no such thing as neverending night
The future will be bright just by looking at you True heart
Baby I’m your man I’m your man
Please believe me Please be with me
Even if you can’t go on right now
Because you’re too sad
I’m gonna stay by your side
Watching over you, I believe in you
Baby I’m your man Love you so much my heart’s about to burst
Entrust yourself to me
I’ll fullfil all the wishes for you
Baby I’m your man It’s alright, I won’t have a change of heart
You’re the only one I’ll be
Watching over in the whole wide world
True Love
Baby I’m your man… I’m your man…Please believe me Please be with me

Sunday, December 4, 2011

IE 2010

yah, mengawinkan piala futsal + basket putra putri itu sangat sangaaaaat enak dan bangga sekali meeen. yah walaupun cuma runner-up, yang penting sekali ketemu langsung semangaaat. tahun depaaan libasss semuanya :D